Drogpatravel.biz - Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerita Daerah Roro Jonggrang. Apakah kalian sedang mendapatkan tugas dari guru kalian mengenai menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang ada pada suatu cerita daerah? Banyak sekali cerita daerah yang bisa kalian tentukan unsur intrinsik dan ekstrinsiknya namun disini saya akan memberikan cerita daerah yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita mengenai sebuah kisah yang menceritakan seorang pemuda yang mencintai seorang wanita cantik bernama Roro Jonggrang. Nah lebih lengkapnya bisa kalian lihat ceritanya dibawah ya, karena saat ini saya akan membahas mengenai tugas yang kalian terima yaitu membuat sinopsis intrinsik yang berisikan tema, penokohan, seting, alur dan amanat dari cerita tersebut. Dan juga ekstrinsik yaitu nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita tersebut.
Nah jika kalian masih bingung sebaiknya menyimak artikel ini baik-baik, karena disini kalian tidak hanya dituntut untuk bisa mengerjakan tugas kalian tapi juga harus paham dengan cara atau langkah-langkah pembuatannya. Untuk lebih jelasnya lagi silahkan kalian lihat Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerita Daerah Roro Jonggrang selengkapnya dibawah ini :
Judul
buku : Roro Jonggrang
Tebal
buku : 64 halaman
Pengarang : Krishna Mahardja
Penerbit : Adi Cita
SINOPSIS
Di sebuah
kerajaan di Jawa ada seorang putri yang
amat terkenal kecantikannya, yang bernama Roro Jonggrang. Tidak ada yang
menandingi kecantikannya. Kulitnya sangat bersih seperti santan. Rambutnya
sangat tebal, lembut, hitam, dan panjang. Matanya berkilau lembut. Alisnya
tebal melengkung seperti bulan sabit. Hidungnya mungil menggemaskan. Tutur
katanya sangat halus. Setiap pria yang mendengar cerita tentang Roro Jonggrang
akan langsung tergila-gila. Mereka berlomba-lomba menarik perhatian dan melamar
Roro Jonggrang, termasuk Bandung Bandowoso, putra mahkota dari kerajaan musuh.
Bandung Bondowoso adalah seorang raja yang gagah, sakti, sombong, dan arogan.Ia
ingin membuktikan sendiri kabar kecantikan Roro Jonggrang. Diam-diam ia
menyamar menjadi pengawal dan menyusup ke kediaman Roro Jonggrang yang ketika
itu sedang bernyanyi. Wajah Roro Jonggrang yang sempurna dan suaranya yang
terlihat jernih membuat Bandung Bondowoso langsung tergila-gila.
Cepat-cepat ia
kembali ke kerajaan dan meminta ayahnya untuk melamarkan Roro Jonggrang. Namun,
ayahnya menolak karena pernah mempunyai masalah dengan ayah Roro Jonggrang. Ia
malah menganjurkan agar Bandung Bandowoso menaklukan kerajaan milik Ayah Roro
Jonggrang. Akhirnya, Bandung Bandowoso mengumpulkan pengawalnya dan mengumumkan
perang. Peperangan berlangsung dengan sengit. Bandung Bondowoso memanggil
pasukan jin untuk membantu. Tidak memerlukan waktu lama baginya untuk
mengalahkan kerajaan Roro Jonggrang.
Ayah Roro
Jonggrang gugur di tengah perang. Dalam keadaan berduka, Roro Jonggrang
diboyong Bandung Bondowoso untuk dinikahi. Namun, Roro Jonggrang yang tidak
mencintai Bandung Bondowoso meminta syarat yang berat. Ia meminta Bandung
Bondowoso membangun 1.000 candi dalam semalam. Jika syarat itu terlaksana, ia
berjanji akan mencintai dan menikahi Bandung Bondowoso.
Malam harinya,
Bandung Bondowoso bertapa memanggil pasukan jin untuk membantunya. Terjadi
gempa bumi hebat saat ribuan jin keluar dari dalam untuk membantu Bandung
Bondowoso. Mereka pun segera membangun candi sesuai keinginan Roro Jonggrang.
Melihat pekerjaan
Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang menjadi resah. Ia tahu kalau Bandung
Bandowoso menggunakan jin yang sangat sakti. Ia segera memanggil inang-inangnya
dan menyuruh mereka menabuh alu, serta membakar sekam di bukit. Suara alu dan
api di bukit sekam membangunkan ayam jago. Mereka mengira pagi telah tiba dan
berkokok dengan nyaring. Mendengar suara kokokan ayam, para jin yang sedang
bekerja satu demi satu menghilang kembali ke alamnya. Tidak lama kemudian
matahari pun terbit. Roro Jonggrang ditemani inangnya datang untuk menghitung
candi. Ternyata hanya ada 999 yang berhasil dibuat Bandung Bondowoso. Dengan
seyum lega, Roro Jonggrang menolak untuk menikah.
Bandung
Bondowoso marah, Roro Jonggrang penyebab gagalnya candi. Dengan suara bergetar
ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi yang ke-1.000. Akhirnya Roro Jonggrang
berubah menjadi sebuah candi. Candi itu kini bernama Candi Prambanan yang
berarti candi perpisahan. Konon, sepasang kekasih tidak dianjurkan datang
berwisata ke candi ini. Menurut kepercayaan, perasaan sakit hati Bandung
Bondowoso yang tertinggal akan mengutuk kerukunan di antara pasangan kekasih,
sehingga mereka berpisah.
UNSUR INTRINSIK
Tema : Asal mula Candi
Prambanan
Penokohan :
1. Roro Jonggrang :
a. Sopan Santun
Kutipan : “Tutur katanya sangat halus.”
b. Tidak menepati janji
Kutipan : “...Roro Jonggrang penyebab gagalnya
candi.”
2. Bandung Bondowoso :
a. Gagah, sakti, sombong, dan arogan
Kutipan : “Bandung Bondowoso adalah seorang raja
yang gagah, sakti, sombong, dan arogan.”
b. Kejam
Kutipan : “Dengan suara bergetar ia mengutuk Roro
Jonggrang menjadi candi yang ke- 1.000.”
3. Ayah Bandung
Bondowoso :
a. Pendendam
Kutipan : “ayahnya menolak karena pernah
mempunyaimasalah dengan ayah Roro
Jonggrang.”
Setting :
Tempat :
a. Kerajaan di Jawa
Kutipan : “Di sebuah kerajaan di Jawa...”
Suasana :
a. Mencekam
Kutipan : “Peperangan berlangsung dengan sengit.”
b. Mengharukan
Kutipan : “Dalam keadaan berduka, Roro Jonggrang
...”
c. Meresahkan
Kutipan : “...Roro Jonggrang menjadi resah.”
Waktu :
a. Malam hari
Kutipan : “Malam harinya, Bandung Bondowoso
bertapa...”
b. Pagi hari
Kutipan : “Tidak lama kemudian matahari pun
terbit.”
Alur :
Perkenalan :
Bandung
Bandowoso tergila-gila dengan Roro Jonggrang.
Permunculan masalah :
Roro Jonggrang
meminta dibuatkan seribu candi sebagai persyaratan.
Konflik :
Pembuatan
candi sudah hampir selesai sebelum fajar tiba.
Klimaks :
Candi yang
dibuat hanya 999, sehingga Roro Jonggrang menolak pernikahannya dengan Bandung
Bondowoso
Anti Klimaks :
Roro Jonggrang
dikutuk oleh Bandung Bondowoso menjadi candi yang ke 1.000
Amanat :
Jangan suka
mengingkari janji kepada siapapun.
UNSUR EKSTRINSIK
Nilai Cerita :
1. Nilai Sosial :
Tutur kata
yang halus dari Roro Jonggrang
Kutipan : “Tutur katanya sangat halus.”
2. Nilai Budaya :
Masih terjadi
perang
Kutipan : “...Bandung Bandowoso mengumpulkan
pengawalnya dan mengumumkan perang.”
TOKOH MENARIK
Bandung
Bandowoso, karena dapat mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu.
Demikianlah tadi Artikel Materi Pelajaran tentang : Sinopsis serta Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerita Daerah Roro Jonggrang yang bisa saya bagikan untuk kalian, mudah-mudahan dapat membantu kalian dalam mengerjakan tugas sekolah yang kalian kerjakan. Terima kasih.